Pentingnya Treatment Akustik pada Sebuah Ruang
Kondisi yang menelantarkan treatment
akustik, ibarat menghilangkan sebuah elemen penting dalam sebuah lingkaran
sistem reproduksi suara.
Mengapa treatment
akustik pada sebuah ruang home theatre menjadi sangat penting untuk dilakukan?
Alasannya, karena
suara adalah obyek yang mobile/bergerak. Sebelum sampai ke telinga kita, suara terlebih
dahulu melewati ruangan. Sehingga suara yang terdengar di telinga kita adalah
kombinasi dari direct sound (lihat di istilah akustik ruang) speaker dan
refleksi inderect sound yang dapat menyebabkan adanya distorsi akustik.
Kontrol pantulan suara menjadi masalah
utama dalam setiap pembuatan ruang. Makin mampu kita mengontrol arah suara,
termasuk meminimalisir cacat suara, maka suara akan semakin bagus terdengar di
telinga kita.
Kontrol semacam itu bukan menjadi
tanggung jawab komponen atau perangkat semata, kalau sudah membicarakan bunyi
yang tentunya berhubungan langsung dengan udara, maka pasti terkait dengan
obyek-obyek di dalam ruangan.
Jadi dalam hal ini, masalah menata/menangani
“bentuk dan bahan benda/obyek” yang berada di dalam ruangan menjadi menu utama
dalam usaha meminimalisir distorsi yang ditimbulkannya.
Ruang
Kecil
Umumnya orang berpatokan suara yang
benar/bagus/baik adalah suara yang natural. Natural yang berarti kondisi kualitas
suara yang dihasilkan di sebuah ruangan sama dengan saat suara tersebut
direkam. Natural telah menjadi patokan baku dalam mendapatkan suara yang
sempurna di setiap sistem. Kondisi ini sangat sulit sekali didapatkan dalam
kondisi ruangan yang kecil. Karena ruangan yang kecil akan memungkinkan
banyaknya terjadi pantulan-pantulan bunyi, apalagi jika ruangan dipenuhi
jajaran speaker yang pastinya semakin menambah banyak sumber penghasil suara.
Selain memantulkan suara, dinding juga bersikap menyerap suara yang
mengenainya. Dalam hal ini, tidak mungkin semua pantulan bunyi ikut diserap.
Karena hasilnya, suara dalam ruangan tidak akan terdengar natural. Sayangnya
masih banyak orang yang menganggap, bahwa besarnya daya serap dinding panel
menjadi satu-satunya solusi, padahal di lain pihak teknologi baru telah banyak
dibuat yang pada intinya permukaan panel dibangun sedemikian rupa agar
permukaan tidak terkena pantulan suara atau menyerap suara secara langsung. Hal
ini bertujuan untuk menghindari terjadinya distorsi suara, bukan hanya asal
tebal semata.
Ruangan yang
biasanya dilakukan treatment akustik antara lain hall, panggung, auditorium,
studio, dan ruang home theater.
Ada beberapa cara
mendesain akustik ruang, yaitu :
a.
dengan material
penutup dinding,
b.
bentuk dinding dan ceiling (langit-langit),
c.
tekstur permukaan
dinding, dan lain-lain.
d.
pengaturan
peralatan tata suara,
Dinding merupakan
bidang masive yang akan memantulkan suara jika tidak terdapat bahan yang bisa
menyerap gelombang suara pada dinding tersebut.
Untuk menghindari suara pantul yang bisa mengaburkan suara langsung maka diperlukan bahan penyerap suara untuk melapisi dinding.
Glasswool. Bahan Glasswool digunakan untuk menyerap frekuensi tinggi. Glasswool dibedakan berdasarkan kerapatan dan density. Ada yang K16, K24, dan lebih besar dari angka ini. Angka ini menunjukkan berapa kerapatan per meter kubiknya. Kian tinggi angka “K”nya berarti kian rapat glasswoolnya dan cenderung menyerap frekuensi tinggi lebih besar.
Gypsum. Bahan Gypsum biasa dipakai untuk treatment kedap suara (suara luar tak masuk dan sebaliknya).
MDF( Medium Density Fiber). Bahan MDF merupakan bahan yang berfungsi sebagai penyerap frekuensi rendah (perforated absorber atau split absorber). Disini panel panel MDF dilubangi dengan jarak sesuai kebutuhan.
Triplek. Bahan ini untuk membuat konstruksi penyerap frekuensi rendah (bass). Bahan triplek seukuran tebal 3-4 milimeter.
DIFFUSER. Bahan Diffuser adalah sebuah papan penyebar suara dengan kemampuan menyebarkan suara secara seragam untuk desain bandwidth berapapun. Bahan diffuser dibuat berdasarkan prinsip dan rumus perhitungan tertentu sehingga menghasilkan beberapa ragam jenis dan bentuk diffuser.
Dengan bahan-bahan akustik tersebut, kita bisa membuat ruang akustik sesuai yang kita inginkan. Bahan-bahan tersebut berperanan sebagai diffuser atau absorber. Untuk menentukan mana yang diffuser dan absorber, desainer sering memakai semacam simulasi komputer. Simulasi ini penting untuk bisa menentukan bagian mana dari ruang yang akan dipasangi diffuser, absorber dan lain lainnya.
Sebagai panduan (guidance), biasanya dinding ruang di belakang kita dipasangi diffuser. Dan ruangan dinding depan yang membelakangi speaker, dipasangi absorber.
Untuk menghindari suara pantul yang bisa mengaburkan suara langsung maka diperlukan bahan penyerap suara untuk melapisi dinding.
BAHAN AKUSTIK
Sebagian dari anda tentu sudah
mengetahui bahan apa yang sering dipakai sebagai bahan akustik. Kita bisa saja
memakai bahan, seperti glasswool,
gypsum, MDF, Triplek, dan Diffuser. Glasswool. Bahan Glasswool digunakan untuk menyerap frekuensi tinggi. Glasswool dibedakan berdasarkan kerapatan dan density. Ada yang K16, K24, dan lebih besar dari angka ini. Angka ini menunjukkan berapa kerapatan per meter kubiknya. Kian tinggi angka “K”nya berarti kian rapat glasswoolnya dan cenderung menyerap frekuensi tinggi lebih besar.
Gypsum. Bahan Gypsum biasa dipakai untuk treatment kedap suara (suara luar tak masuk dan sebaliknya).
MDF( Medium Density Fiber). Bahan MDF merupakan bahan yang berfungsi sebagai penyerap frekuensi rendah (perforated absorber atau split absorber). Disini panel panel MDF dilubangi dengan jarak sesuai kebutuhan.
Triplek. Bahan ini untuk membuat konstruksi penyerap frekuensi rendah (bass). Bahan triplek seukuran tebal 3-4 milimeter.
DIFFUSER. Bahan Diffuser adalah sebuah papan penyebar suara dengan kemampuan menyebarkan suara secara seragam untuk desain bandwidth berapapun. Bahan diffuser dibuat berdasarkan prinsip dan rumus perhitungan tertentu sehingga menghasilkan beberapa ragam jenis dan bentuk diffuser.
Dengan bahan-bahan akustik tersebut, kita bisa membuat ruang akustik sesuai yang kita inginkan. Bahan-bahan tersebut berperanan sebagai diffuser atau absorber. Untuk menentukan mana yang diffuser dan absorber, desainer sering memakai semacam simulasi komputer. Simulasi ini penting untuk bisa menentukan bagian mana dari ruang yang akan dipasangi diffuser, absorber dan lain lainnya.
Sebagai panduan (guidance), biasanya dinding ruang di belakang kita dipasangi diffuser. Dan ruangan dinding depan yang membelakangi speaker, dipasangi absorber.
Macam-macam jenis diffuser :
Primitive
Root
1D Quadratic Residue Diffuser
2D
Quadratic Residue Diffuser
Binary
Amplitude Grating
Geometric
Diffuser
Sumber : Majalah AUVI Audipo Video No. 21 Tahun VI Tanggal 22 November 2004
Video 1a
Berikut ini adalah video contoh pemasangan bahan akustik:
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=nfL0OIdbII0
Video 1b
Berikut ini adalah video contoh pemasangan peredam suara:
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=arbaQ3mwEfA&t=5s
Video 1a
Berikut ini adalah video contoh pemasangan bahan akustik:
Video 1b
Berikut ini adalah video contoh pemasangan peredam suara:
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=arbaQ3mwEfA&t=5s
0 komentar:
Posting Komentar