Kamis, 16 Maret 2017

Akustik Ruang Home Theater

AKUSTIK RUANG
( Pelipur Cacat Suara )

The room is first thing we start with, and the last thing we think about - unknown.

Keberadaan ruang sudah pasti menjadi syarat tersendiri untuk membuat sebuah sistem ruang dengar termasuk home theater. Tinggal penggarapannya yang menentukan sebuah ruangan layak atau tidak menerima dispersi suara.
Alangkah sayangnya, jika kita sudah memiliki susunan perangkat yang mahal, bagus, dan tentu saja secara spesifikasi berkualitas tinggi, namun ditempatkan di sebuah ruangan yang “miskin”. “Miskin” mengandung arti “tanpa treatment” apapun yang memungkinkan suara yang direproduksi tampil tidak optimal dan harus bersusah payah mempertahankan kualitas yang direproduksi sistem yang digunakan.
Treatment pada ruangan dalam sebuah sistem dengar atau home theater dikenal pula dengan istilah treatment akustik.
Akustik Ruang terdefinisi sebagai bentuk dan bahan dalam suatu ruangan yang terkait dengan perubahan bunyi atau suara yang terjadi.
Akustik sendiri berarti gejala perubahan suara karena sifat pantul benda atau objek pasif dari alam.
Akustik ruang banyak dikaitkan dengan dua hal mendasar, yaitu :
  • Perubahan suara karena pemantulan.
  • Gangguan suara karena ketembusan suara dari ruang lain.   
Akustik melibatkan desain teknis dan bahan baku tertentu yang intinya meminimalisir cacat suara, kalau perlu menghilangkan cacat suara dari reproduksi suara, tak terkecuali suara yang dihasilkan langsung dari speaker (direct sound).

Istilah yang familiar dengan Akustik Ruang
Untuk membangun sebuah fondasi yang bagus untuk memahami lebih jauh tentang akustik ruang, ada baiknya kita mengenal istilah yang lekat dengan tema akustik.
·        Direct Sound : suara yang terdengar oleh manusia langsung dari speaker. Kebalikan dari direct sound adalah inderect, reflected atau ambient sound.
·         Indirect Sound : inderect sound, reflected sound, ambient sound, dan diffuse sound pada dasarnya memiliki arti yang sama. Ini adalah suara yang datang ke pendengar lewat beberapa path (alur), selain yang dapat didengar langsung dari speaker (direct sound). Inderect sound dapat berupa suara pantulan, penyebaran atau bagian suara yang terserap.
·         Reflected Sound : suara yang pada akhirnya menabrak permukaan dinding. Sebagian besar reflected sound merupakan bagian dari suara yang seharusnya diserap atau disebarkan.
·         Ambient Sound : lihat pada inderect sound. Ambient sound lebih bersumber dari alam atau suara di lingkungan sekitar. Misalnya suara angin, hujan, petir, gesekan daun, kesibukan lalu-lintas, pesawat, mesin, percakapan orang di sekitar, putaran AC, aliran air/uap dalam pipa, putaran motor listrik, dll.
·         Diffuse sound : merupakan suara pantulan yang arahnya menyebar tidak beraturan.
·         Reverberant Sound : merupakan format lain dari indirect sound. Reverberant sound biasanya menabrak panel beberapa kali (lebih dari satu pantulan) dan berisi energi yang merupakan bagian dari koherensi. Pada level yang sangat rendah, reverberant sound sukar dideteksi.
·         Total sound : adalah jumlah keseluruhan antara direct sound dan indirect sound.
·         Respon Frekuensi : atau istilah familiarnya “tanggapan frekuensi” merupakan respon normal untuk pendengaran manusia, biasanya berkisar antara 20 Hz hingga 20 kHz.
·         Reverberation Time : adalah saat suara di dalam ruangan rusak hingga tidak bersuara.
·         Pink Noise : memiliki energi yang sama dengan per 1/3 oktav band. Maka dalam skala frekuensi linear terlihat banyaknya energi yang hilang pada frekuensi tinggi dibandingkan dengan yang berfrekuensi rendah. Pink noise sering digunakan untuk tes pengukuran situasi.
Pink noise bisa dibangkitkan oleh acoustic synthesizer untuk menghasilkan suara efek yang menyerupai selancar di pantai, suara angin yang melewati pepohonan, suara roket meluncur, dan fenomena yang lainnya.



Sumber: Majalah AUVI Audio Video No. 21 Tahun VI Tanggal 22 November 2004
Lokasi: Surakarta, Surakarta City, Central Java, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar